Jurnalkitaplus — Padatnya aktivitas harian hingga penggunaan gadget memberi dampak serius pada waktu dan kualitas tidur anak. Menurut pakar kesehatan, salah satu faktor yang memperparah kondisi kurang tidur pada anak adalah paparan cahaya layar elektronik—smartphone, tablet, komputer—terutama menjelang waktu tidur.
Alkali Masalah: Kualitas Tidur Menurun
Paparan cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu produksi hormon melatonin, yang berperan penting mengatur ritme tidur dan bangun. Akibatnya, anak menjadi lebih sulit untuk terlelap dan cenderung mengalami tidur yang tidak nyenyak atau sering terbangun di malam hari.
Anak-anak yang kurang tidur tidak hanya mengalami kantuk keesokan harinya, tetapi juga berisiko mengalami gangguan konsentrasi, performa kognitif menurun, suasana hati yang buruk, serta potensi masalah kesehatan jangka panjang seperti gangguan sistem imun dan keseimbangan hormon.
Kenapa Harus Batasi Layar Sebelum Tidur?
1. Gangguan ritme sirkadian
Cahaya biru dari layar menipu otak agar berpikir hari masih siang, sehingga menghambat sinyal untuk memproduksi melatonin dan memperlambat kesiapan tubuh untuk tidur.
2. Sensorik dan overstimulasi
Aktivitas di gadget—seperti menonton video, bermain game, atau media sosial—menstimulasi visual dan mental anak ketika otak seharusnya mulai “melambat”.
3. Waktu tidur bergeser
Anak jadi menunda waktu tidur karena terjebak dalam interaksi digital, sehingga lama tidur efektif menjadi lebih pendek.
Tips Praktis untuk Orangtua
Terapkan “waktu bebas layar” — Matikan perangkat setidaknya 30–60 menit sebelum anak tidur.
Buat rutinitas malam yang konsisten — Membaca buku, bicara ringan bersama anak, atau aktivitas tenang lainnya bisa membantu tubuh rileks.
Gunakan fitur mode malam (night mode) — Bila terpaksa menggunakan perangkat, aktifkan “blue light filter” atau mode malam agar intensitas cahaya biru berkurang.
Atur ekspektasi waktu tidur — Orangtua bisa menetapkan batas terakhir penggunaan gadget di malam hari.
Jadi contoh yang baik — Bila orangtua juga menatap layar hingga hampir tidur, anak cenderung meniru kebiasaan tersebut.
Kurang tidur pada anak bukan sekadar masalah kelelahan; ini bisa menjadi pintu masuk bagi berbagai masalah fisik dan mental lebih serius. Dengan langkah sederhana seperti membatasi paparan layar elektronik menjelang tidur, orangtua dapat membantu anak mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik — dan berdampak positif hingga ke kesehatan dan kemampuan belajar anak. (FG12)